Serangan di Hari Natal, Pemerintah Jerman Mengakui Kesalahannya

Jerman telah mengakui bahwa kesalahan dilakukan setelah terjadinya serangan tahun lalu di sebuah pasar Natal di Berlin yang menyebabkan tewasnya 12 orang






Serangan di Hari Natal, Pemerintah Jerman Mengakui Kesalahannya
Serangan di Hari Natal, Pemerintah Jerman Mengakui Kesalahannya

Cerpen Dunia Kita - "Segala sesuatu yang mungkin secara manusiawi" dilakukan untuk membantu orang-orang yang terkena dmapak dan meningkatkan keamanan, kata Kanselir, Angelina Merkel pada peringatan pertama serangan tersebut.

Ny Merkel mendapatkan kecaman atas tanggapan pemerintahnya.

Seluruh rekan keluarga mengatakan bahwa mereka tidak diberi informasi yang tepat waktu dan mereka dikirimi tagihan untuk biaya otopso.

Setelah upacara pribadi untuk pekerja yang berduka dan darurat, Ny Merkel mengatakan sudah waktunya untuk bekerja dalam "memperbaiki hal-hal yang salah".

"Tidak hanya untuk menjamin keamanan, tapi juga memberi mereka yang hidupnya hancur atau terkena dampak, kesempatan untuk kembali ke kehidupan mereka sebaik mungkin," tambahnya.

Kanselir tersebut juga menghadiri sebuah acara yang meluncurkan sebuah peringatan bagi para korban di Breitscheidplatz, Berlin, tempat pasar dihari Natal.

Serangan di Hari Natal, Pemerintah Jerman Mengakui Kesalahannya
Serangan di Hari Natal, Pemerintah Jerman Mengakui Kesalahannya

Beberapa anggota keluarga menuduh Ny Merkel "tindak bertindak", dengan mengatakan bahwa dia telah gagal untuk menjangkau mereka. Dia bertemu dengan kerabat korban untuk pertama kalinya pada hari Senin, dan menggambarkan percakapan tersebut sebagai "jujur secara brutal".

Sebelumnya, dalam sebuah artikel di surat kabar Tagesspiegel (dalam bahasa Jerman), Menteri Kehakiman, Heiko Mass mengakui bahwa negara tersebut tidak "dipersiapkan dengan baik" atas konsekuensi serangan tersebut, dengan mengatakan : "Untuk ini, kami hanya dapat meminta maaf kepada korban dan kelaurga yang masih hidup."

Dia mengusulkan pembentukan sebuah kantor koordinasi pemerintah untuk memperbaki kominikaso dengan para korban serangan di masa depan dan meminta perubahan dalam undang-undang tersebut sehingga semua korban dapat diperlakukan dan diberi kehormatan yang sama, terlepas dari kewarganegaraan mereka atau keadaan serangan tersebut.

Sebauh laporan yang ditugaskan oleh pemerintah dan dirilis minggu lalu menyebabkan sejumlah kegagalan dalam menanggapi serangan tersebut, termasuk penundaan untuk mengkonfirmasi indentitas korban kepada keluarga mereka.

Sebuah laporan terpisah pada bulan Oktober mengungkapkan "kesalahan kotor" oleh polisi dan dinas keamanan Jerman,.

Anis Amri, pencari suaka Tunisia yang mengemudikan truk ke pasar yang ramai, ditembak dan dibunuh di Italia empat hari setelah serangan tersebut.

Comments